(digitaltrends.com)
Para peretas menyusupi akun Twitter perusahaan dan menyebarkan info pada seluruh follower-nya agar meng-uninstall aplikasi British Sky Broadcasting Grup dari perangkat bergerak.
Tak hanya itu, para peretas juga mengganti logo perusahaan dan informasi tentang perusahaan diganti dengan tulisan "Syrian Electronic Army Was Here".
Juru Sky membantah kalau aplikasi Android milik Sky, seperti Sky Go, Sky+, Sky Wi-Fi, dan Sky News, telah ikut diretas. Namun, pada kenyataannya aplikasi-aplikasi itu kini sudah ditarik oleh Google, dan tidak tersedia di Google Play Store.
Berikut kicauan di akun @SkyHelpTeam:
"All Sky's Android apps were hacked and replaced... please uninstall it, And we will let you know when it will be available."
"Semua aplikasi Android Sky telah diretas.. Silahkan menguninstalnya, dan kami akan memberitahu saat aplikasi ini tersedia kembali."
Berdasarkan sumber dari Sky, dilansir The Verge, akun @SkyHelpTeam memang telah diretas oleh Syrian Electronic Army, dan membenarkan adanya kicauan yang meminta follower untuk uninstall aplikasi.
"Itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata sumber tersebut.
Juru bicara Sky pun telah memberikan pernyataan, "Sky Android Apps yang sudah diunduh oleh pelanggan tidak berbahaya. Pelanggan tidak perlu menghapusnya dari perangkat mobile."
Sejauh ini, tujuan dari Syrian Electronic Army adalah menyebarkan lelucon dan propaganda, bukan menyebarkan malware (peranti lunak berbahaya).
Menurut peneliti keamanan Internet dari Hewlett-Packard, SEA adalah salah satu grup peretas yang paling terampil di dunia.
Sebelumnya, mereka berhasil menyusup ke BBC, Daily Telegraph, Financial Times, The Guardian, E! Online, Onion, CBS News, Associated Press, National Public Radio (NPR) dan FIFA.
Bahkan, pada bulan April lalu, SEA telah meretas akun Twitter media Associated Press (AP). Mereka menyebarkan isu bahwa ledakan di Gedung Putih telah melukai Presiden Barack Obama.
Di situsnya, SEA menyatakan kalau anggotanya adalah pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Tapi, mereka menyangkal tindakannya adalah perintah dari pemerintahannya
0 comments:
Post a Comment