Monday, 14 April 2014

Inspirasi Kisah Sendu Putri Rusia dalam Koleksi Gaun Pengantin


Keindahan gaun putri dongeng yang hidup bahagia selamanya, masih menjadi inspirasi sejumlah desainer untuk merancang koleksi terbaru gaun pengantin. Tak ingin mengikuti aliran yang serupa, perancang Andreas Odang membuat gebrakan baru dengan mengangkat kisah sendu seorang putri yang dirangkum dalam pergelaran busana bertajuk "Once Upon a Dream."

Berlokasi di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, dalam ajang Bazaar Bridal Week 2014, beberapa waktu silam, Andreas Odang memamerkan karya busana rancangannya yang terinspirasi dari kisah tragis Putri Anastasia Nikolaevna Romanov dari Rusia.

Di tangan Andreas, perjalanan hidup sang putri yang memilukan di masa revolusi Bolshevik Rusia menjadi terlihat mewah sekaligus misterius lewat sejumlah gaun pengantin, yang marak menerapkan detail khas bangsawan Rusia.

Koleksi gaun dikreasikan dengan gaya rancang sederhana, klasik, ringan, dan gemulai mengikuti pergerakan tubuh para model yang memperagakan di atas pentas. Sejumlah garmen ringan, seperti sutra perancis, silk shantung, silk organza, silk duchess, silk jacquard, taffeta, dan lure.

Kali ini, Andreas menampilkan 28 gaun pengantin, yang terbagi dalam 23 gaun malam dan 5 gaun pengantin. Semua koleksi gaunnya menggambarkan siluet klasik era tahun 1940-an dengan siluet pinggang yang merampingkan. Hadir pula busana tiongkok, cheongsam, yang menonjolkan lekuk tubuh perempuan dengan sempurna.

Gaya rok mini mendominasi sejumlah gaun malam karya Andreas, sedangkan untuk gaun pengantin lebih menonjolkan rancangan yang “memeluk” tubuh atau body contour dengan permainan ruffles menumpuk, gaun ballgown sarat lapisan garmen yang kokoh di bagian lengan. Tak ketinggalan gaun seksi bergaya A-line, lengkap dengan aksen kupu-kupu.

Kemegahan kaum bangsawan Rusia diimplementasikan Andreas pada busana lewat detail dan aksen nan jelita. Ragam ukiran, dekorasi interior istana, hingga hiasan telur mewah yang terkenal, Faberge, tak luput dari pengamatannya untuk melengkapi keindahan koleksi busana. Agar semakin glamor, Andreas melengkapinya dengan payet dan kristal.

“Potongannya sengaja dibuat sederhana dan klasik karena saya ingin baju saya menjadi suport untuk pemakainya, bukan malah jadi overshadow. You supposed to wear the dress, not the dress what wears you," kata Andreas.

Mengenai pilihan warna gelap dan netral yang terlihat lebih unggul dibandingkan rona lainnya, Andreas memiliki alasan tersendiri. "Hitam itu warna misterius dan abadi. Sedangkan emas itu mewah dan elegan. Sangat cocok dengan kisah kehidupan Anastasia yang seperti mimpi, hidup mewah, namun berakhir tragis dan penuh misteri," ujarnya.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 LineKun .

Designed by LineKun &