Neil Armstrong tidak Pernah Mendarat di Bulan, NASA Melakukan Kebohongan Besar?
Tahun 1969, manusia di bumi dihebohkan oleh berita pendaratan astronot
di bulan. Bukan hanya kabar burung saja, bahkan, pendaratan astronot
tersebut disiarkan secara live oleh televisi. Semua orang percaya
karena mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri siaran live
tersebut melalui pesawat televisi.
Pada tanggal 15 Februari 2001, stasiun TV FOX menyiarkan sebuah
program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon? (Teori
Konspirasi: Apakah Kita Pernah Mendarat di Bulan?). Program ini
memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan
di bulan. Program tersebut disiarkan kembali pada tahun 2005 oleh Star
World Philipines.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun
2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat Amerika yang memiliki dugaan
yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui
NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Benarkah NASA berhasil mendaratkan astronotnya di bulan?
Pernyataan tentang mendaratnya astronot NASA di bulan tersebut tidak masuk akal karena alasan sebagai berikut:
1. Program komputer seperti apa yang digunakan untuk mengontrol
komunikasi antara bumi dan bulan pada tahun 1969? Sementara teknologi
komputer baru mulai maju tahun 1995an.
2. Teknologi komunikasi seperti apa yang digunakan untuk mendukung
komunikasi video antara bumi dan bulan pada tahun 1969? Sementara
teknologi komunikasi pada tahun 1969 masih terbelakang.
3. Gelombang radio apa yang digunakan dan berapa daya yang dipancarkan
oleh pesawat ruang angkasa untuk menjaga agar nilai SNR (signal to
noise ratio) tinggi sehingga bisa menempuh jarak yang cukup jauh. Perlu
dicatat bahwa jarak antara bumi dan bulan adalah 385.000 km sedangkan
bumi sendiri dilapisi oleh 7 macam atmosfer.
Selain alasan keterbatasan kapasitas teknologi yang digunakan, juga terdapat keganjilan dalam gambar yang ditayangkan.
1. Bendera USA (baca: Amerika Serikat) berkibar. Bagaimana mungkin
bendera bisa berkibar jika di bulan sendiri sangat minim atmosfer?
2. Setelah dilakukan pengolahan gambar dengan menggunakan Digital Image
Processing dengan program komputer yang canggih, diketahui bahwa
terdapat banyak sumber cahaya yang mengenai objek. Seharusnya sumber
cahaya paling banyak ada 2 yaitu matahari dan lampu dari pesawat.
Alasan lain yang tidak dapat dipungkiri adalah kegagalan dalam misi
pengiriman berikutnya. Seharusnya, dalam dunia teknologi, jika tahun
1969 manusia sudah bisa mendarat di bulan, maka pada tahun 2000an,
manusia sudah bisa mendarat ke planet lain. Ini sangat bertentangan
dengan trend teknologi yang semakin meningkat, bukan semakin menurun.
Lalu bagaimana dengan video live yang ditayangkan di televisi tahun 1969?
Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari pesawat
Apollo 11 dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply.
Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat ditransmisikan sehingga
Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV
camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame.
Untuk dapat ditransmisikan ke televisi set di rumah, gambar-gambar ini
perlu di convert ke standard TV komersial. Di Amerika, standard EIA
adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang
dikirim ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera
vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan
standar EIA. Dengan demikian, gambar terlihat tidak sempurna disebabkan
oleh perbedaan frame rate (banyaknya gambar per detik) antara
transmitter (peralatan NASA) dan receiver (peralatan penerima video di
stasiun televisi). Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya
penggandaan frame dan baris. Setiap frame yang dikirim digandakan
menjadi 3 kali dan gambar sebanyak 320 baris harus diubah menjadi
gambar dengan banyak baris 525. Sebagaimana kita memperbesar gambar
bitmap menjadi 525/320 kalinya yang menyebabkan penggandaan pixel yang
tidak beraturan dan gambar terlihat pecah. Penggandaan frame sebanyak 3
kalinya yang terjadi di semua frame akan menyebabkan terganggunya
gerakan objek.
Bahkan tersiar berita bahwa rekaman video pendaratan manusia di
bulan yang asli hilang. Ini adalah hal yang tidak masuk akal.
Seharusnya, jika memang peristiwa tersebut benar, maka rekaman video
tersebut menjadi sebuah dokumen yang sangat penting dan sangat mahal.
Apakah NASA tidak menyimpannya dengan baik? Apakah tidak ada satu pun
orang atau televisi yang merekamnya? Atau barangkali NASA menarik dan
memusnahkan semua rekaman tersebut karena takut kebohongannya akan
diketahui setelah teknologi semakin maju dan banyak orang yang kritis?
Hal yang paling mengejutkan adalah tersiar juga berita bahwa
astronot yang vokal tentang kebohongan NASA tidak bisa pulang lagi ke
rumah karena mereka ‘disekolahkan’. Neil Armstrong termasuk astronot
yang ‘manut’ dan tidak ‘neko-neko’ sehingga dia tidak perlu
‘disekolahkan’.
Pertengahan tahun 2009, isu ini kembali diangkat. Baraq Obama
dituntut untuk bisa memberikan informasi yang benar dan bertanggung
jawab tentang video pendaratan manusia ke di bulan termasuk permintaan
maaf kepada publik apabila terbukti bahwa NASA telah melakukan
kebohongan. Tentu saja masyarakat sekarang semakin kritis dan tidak
akan menerima hal-hal yang irasional apalagi tidak disertai dengan
bukti-bukti yang jelas.
Lalu bagaimanakah prihal yang sebenarnya? Kita ikuti saja kelanjutan
ceritanya. Yang jelas, kebenaran akan terbukti dan kebohongan pasti
akan terungkap, sebagaimana pribahasa “sepandai apapun menyimpan
bangkai, pasti akan ketahuan juga”.
Thursday, 30 August 2012
02:50
Neil Armstrong Tidak Pernah Menginjakkan Kaki Di Bulan
Unknown
No comments
MR: EDITOR
Unknown
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment